Aku kira semua sudah tidak ada. Aku rasa semua sudah kutelan hingga tiada
Waktu itu, aku penuhi seluruh otakku dengan logika-logika
Saat itu, jiwaku seolah disiksa, diminta kembali pulang, diseret paksa
Lalu hatiku mempersembahkan drama-drama sakit jiwa berseri-seri banyaknya
Airmata dan tawa lega saling unjuk rasa
Lalu mengapa kini logika, drama, dan urusan sakit jiwa kembali mengemuka ?
Tak ada airmata, apalagi tawa, tapi tanya
Bukankah sudah tidak ada ?
Bukankah sudah aku telan semua hingga tiada ?
Sudah terlalu banyak, hingga beranak pinak
Aku merasakan nyeri di ulu hati,
Melesak hingga dada terasa sesak
Aku sudah muak..
*when something keep on going, like a curse that never ending..